2 Okt 2016

Sistem Pakar dan Penerapan dalam Bidang Farmakologi


Artificial Intelligence (Kecerdasan buatan)


Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) istilah yang mungkin akan mengingatkan kita akan kehebatan optimus prime dalam film The Transformers. Kecerdasan buatan memang kerap diidentikkan dengan kemampuan robot yang dapat berperilaku seperti manusia. Definisi Kecerdasan Buatan, Berbagai definisi diungkapkan oleh para ahli untuk dapat memberi gambaran mengenai kecerdasan buatan beberapa diantaranya :
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight [1991]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).

Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan
Dalam perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Sistem Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar.
  • Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa indonesia, dan sebagainya.
  • Pengenalan Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
  • Robotika & Sistem Sensor.
  • Computer Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
  • Intelligent Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih & mengajar.
  • Game Playing.


Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert System) dibuat bertujuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya bisa diselesaikan oleh para ahli. Pembuatan sistem pakar bukan untuk menggantikan ahli itu sendiri melainkan dapat digunakan sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Sri Kusumadewi, 2003).

Adapun beberapa definisi sistem pakar dari beberapa ahli (Sri Kusumadewi, 2003), antara lain:
  • Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.
  • Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan seorang pakar.
  • Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

Sejarah Sistem Pakar
Sistem Pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri Kusumadewi, 2003).
Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.

Contoh Sistem Pakar



Ciri-ciri Sistem Pakar
Adapun ciri-ciri dari sistem pakar yang baik (Sri Kusumadewi, 2003), antara lain:
  • Memilki fasilitas informasi yang handal.
  • Mudah dimodifikasi.
  • Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
  • Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar ahli (Sri Kusumadewi, 2003), antara lain:
  • Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
  • Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
  • Menyimpan pengetahuan dan keahlian dari para pakar.
  • Meningkatkan output dan produktivitas.
  • Meningkatkan kualitas.
  • Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama termasuk yang keahlian langka).
  • Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
  • Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
  • Memiliki reabilitas.
  • Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
  • Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidak pastian.
  • Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
  • Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah.
  • Menghemat waktu dalam mengambil keputusan.

Kelemahan Sistem Pakar
Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan (Sri Kusumadewi, 2003), antara lain:
  • Biaya yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar dan memeliharanya sangat mahal.
  • Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
  • Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.


Penerapan Sistem Pakar dalam Bidang Farmakologi
Implementasi  sistem  pakar  dalam  bidang  farmakologi dan  terapi  sebagai  pendukung  pengambilan  keputusan  berbasis   web   dibuat   dengan   dasar   pemikiran   sebagai   berikut :  farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem yang  besar  dan  komplek.    Tugas  farmakologi  dan  terapi  adalah  mencari  dasar  penggunaan  obat  secara  rasional  untuk  tindakan  medis  yang  tepat,  cepat  dan  akurat  pada  saat    diperlukan.    Dasar    penggunaan    obat    tersebut disesuaikan  dengan  diagnosis  penyakit  yang  dilakukan  secara     cermat     berdasarkan     keluhan-keluhan     yang     dirasakan   oleh   pasien.   Implementasi   farmakologi   dan   terapi  di  lapangan  secara  konvensional  dituangkan  dalam  buku   panduan   yang   dikeluarkan   oleh   dokter   yang   bersangkutan  dan  dilaksanakan  oleh  pihak-pihak  yang  bertanggungjawab   terhadap   masalah   farmakologi   dan   terapi. Kenyataannya dengan menggunakan buku panduan terdapat beberapa kelemahan diantaranya :
  • Prosedur    yang    tertulis    sangat    baku    sehingga    memasung inovasi dan improvisasi operator. 
  • Perlu  dilakukan  revisi  secara  berkala  menyesuaikan  kondisi yang ada. 
  • Kurang  komunikatif  bagi  para  operator  yang  belum  berpengalaman.

Kelemahan  seperti  ini  menyebabkan  tidak  jarang  para  operator  melaksanakan  tugasnya  hanya  didasarkan  pada  pengetahuannya    masing-masing,    padahal    tidak    ada    jaminan    mereka    memiliki    kemampuan    yang    sama    (Prakasa,  1996),  khususnya  dalam  hal  farmakologi  dan  terapi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah informasi  yang  berkecerdasan  untuk  membantu  tugas-tugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat diperlukan      untuk      kemudian      diambil      keputusan      penggunaan obat yang sesuai.
Implementasi  sistem  pakar  dalam  bidang  farmakologi dan  terapi    sebagai  pendukung  pengambilan  keputusan  berbasis    web    diharapkan    dapat    digunakan    untuk    mendukung  terciptanya  sistem  informasi  berkecerdasan  berbasis    komputer    dalam    bidang    kesehatan    yang    mendudukkan   paramedis   non   dokter   dan   mahasiswa   kedokteran   sebagai   dokter   pada   saat   diperlukan   dan   membantu     tugas-tugas     dokter     dalam     memberikan     pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Secara    garis    besar    sistem    pakar    dalam    bidang    farmakologi   dan   terapi   dibuat   dengan   tuntutan   untuk   melakukan  tugas  sebagai  berikut  :  (1).  Mengambil  data-data  hasil  pemeriksaan  kondisi  pasien,  (2).  Memasukan  dan  membandingkan  data-data  tersebut  ke  dalam  kaidah-kaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan, (3).Mendeskripsikan  kondisi  pasien  berdasarkan  kesimpulan  yang didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah dilakukan   pada   tugas   (2).      Deskripsi   kondisi   pasien   sebagai  output  sistem  pakar  dalam  bidang  farmakologi  dan   terapi   memuat   kondisi   umum   pasien,   diagnosis   penyakit  dan  terapi-terapi  yang  dapat  dilakukan,  baik  dengan obat, herbal maupun suplemen.
Implementasi  sistem  pakar  dalam  bidang  farmakologi dan  terapi  sebagai  pendukung  pengambilan  keputusan  berbasis  web  merupakan  suatu  program  yang  terdiri  dari  dua  jenis  program.    Kedua  jenis  program  tersebut  adalah  program    konvensional    dan    program    sistem    pakar.        Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan untuk  mengolah  basis  data,  sedangkan  program  sistem  pakar   digunakan   dalam   proses   inferensial   dan   untuk   mengolah  basis  pengetahuan.



Sumber Terkait
  • http://web.if.unila.ac.id/purmanailuswp/2015/09/13/pengertian-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
  • http://informatika.web.id/sistem-pakar-expert-system.htm
  • http://nazrul.staff.ugm.ac.id/pakar_farmakologi.pdf


.
AzizMusya Human

Humans tend to think logically, but their action are driven by emotions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Copyright © 2013 Arc Omega - Powered by Blogger - Designed by Aziz Musyaffa -